Duta Besar Azerbaijan untuk Belanda dipanggil ke Kementerian Luar Negeri negara itu dan diberitahu tentang perlunya melaksanakan keputusan Mahkamah Internasional dan membuka Koridor Lachin. Menurut “Armenpress”, Federasi Organisasi Armenia Belanda (FAON) menginformasikan hal ini.
Tercatat, 13 fraksi parlemen Belanda mengirimkan pertanyaan tertulis kepada Menteri Luar Negeri negara itu Vobke Hoekstra terkait keputusan Mahkamah Internasional pada 22 Februari untuk memblokir Koridor Lachin. Dalam jawabannya, Wobke Hoekstra setuju dengan anggota parlemen, mencatat bahwa Azerbaijan tidak mematuhi keputusan pengadilan, yang menurutnya negara harus menggunakan segala cara yang tersedia untuk memastikan pergerakan orang, kendaraan, dan kargo tanpa hambatan melalui Koridor Lachin di kedua arah.
Dalam surat yang ditujukan kepada parlemen, Menlu menegaskan bahwa keputusan pengadilan internasional mengikat secara hukum, oleh karena itu Belanda secara terbuka meminta otoritas Azerbaijan untuk melaksanakan keputusan tersebut.
Menurut laporan tersebut, Kepala Kementerian Luar Negeri Belanda telah berulang kali menyatakan keprihatinannya terkait situasi kemanusiaan di Nagorno-Karabakh akibat pemblokiran Koridor Lachin, termasuk dalam negosiasi bilateral dengan otoritas Azerbaijan, serta selama pertemuan baru-baru ini antara Perdana Menteri Belanda dan Presiden Azerbaijan. FAON mencatat bahwa Menteri Luar Negeri Belanda menyampaikan keprihatinan tersebut kepada mitranya dari Azerbaijan dalam beberapa pembicaraan. Kekhawatiran tersebut juga diungkapkan dalam berbagai konferensi internasional, melalui pernyataan Uni Eropa.
Menteri Luar Negeri Belanda Hoekstra mencatat bahwa keputusan pengadilan harus dilaksanakan sepenuhnya.
Jumlah tampilan4
Sumber :