Pihak oposisi terus-menerus menuduh kami melakukan kebijakan yang salah dengan Federasi Rusia, sekarang Rusia telah membuka kartunya. Wakil CP Vigen Khachatryan mengatakan ini dalam percakapan dengan wartawan di Majelis Nasional.
“Pada pertemuan dengan Ararat Mirzoyan, Lavrov menyampaikan gagasan Rusia terkait masa depan Karabakh, kita berbicara tentang NK. Ngomong-ngomong, Lavrov tidak menggunakan kata Nagorno, dia mendapat kesan bahwa Aliyev berbicara karena Aliyev mengatakannya. Apakah reaksi penentangan terhadap perilaku Lavrov sudah memadai sekarang?” kata sang deputi.
Khachatryan mengatakan pemerintah sibuk memenuhi janjinya kepada rakyat.
“Kami tidak menyembunyikan apa pun dari rakyat, kami mengatakan apa yang ada, kami memberikan solusi dan kami berusaha membentuk lapangan kerja sama yang luas agar Armenia tidak tiba-tiba muncul sendiri, seperti saat protes 44 hari,” Khachatryan dikatakan.
Mengenai pengamatan bahwa mereka menjanjikan perdamaian, tetapi pada saat yang sama menyatakan bahwa perjanjian damai tidak akan membawa perdamaian itu, bagaimana masyarakat memahaminya, wakil mengatakan:
“Biarkan dia mengerti persis seperti itu. Ketika kami mengumumkan pembentukan era perdamaian, kami mengatakan bahwa perlawanan akan sangat besar dan sepertinya kami tidak menginginkan perdamaian, dan borough menyetujuinya. Kami sekarang sedang mengembangkan perjanjian damai sedemikian rupa sehingga tidak mengandung bahaya memulai perang. Tetapi kita melihat bahwa Azerbaijan berusaha memberikan rumusan-rumusan yang pelaksanaannya dapat melegitimasi faktor paksaan. Bukan berarti kami akan menandatangani perjanjian damai, toh itu juga bukan jaminan perdamaian, karena kami berurusan dengan tetangga pengkhianat dengan peluang besar.”
Deputi mengatakan bahwa tujuan mereka adalah agar Artsakh tidak menjadi orang Armenia.
“Masalahnya bukan bahwa Artsakh harus diakui sebagai negara merdeka, siapa yang tidak menginginkannya, saya sangat ingin itu diakui, tetapi kita tidak boleh terlibat dalam permainan kata. Ada pandangan bahwa jika kita mengembangkan hubungan dengan Iran dan Rusia, kita akan mengalahkan Azerbaijan, kita tidak setuju dengan pandangan itu. Kami mengatakan bahwa kami perlu memperluas kerja sama lebih lanjut dan tidak mengikat masa depan kami pada satu orang,” kata wakil pemerintah itu.
Sumber :